• Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download
facebook twitter instagram linkedin

nanda pangesti

Dalam keikutsertaan saya di Jogja Netpac-Asian Film Festival, akan saya tulis satu saja. Pengalaman yang paling memberi kesan. Divisi Public Lecture tahun ini mengurus tiga diskusi dalam tiga hari. Hari ketiga mengangkat tema "Apa Kabar Pendidikan Seni Indonesia?" Tahun ini memang berbeda, Diskusi bersifat terbatas tapi tentu saja bersifat terbuka untuk umum. Kami mengusahakan mengundang orang yang sangat kompeten. Untuk membahas masalah pendidikan seni tentu saja orang yang terjun langsung di lapangan. Kami pun mengundang guru-guru SMA dimana undangan kami antar ke sekolah yang biasanya kami serahkan pada Satpam atau bagian Tata Usaha.

Ada lima sekolah yang kami anggap cukup mewakili masalah kelesuan pendidikan seni di Indonesia. Pukul 12.00 WIB kami menelepon setiap sekolah untuk mengingatkan untuk datang. Hasilnya nihil. Semua sekolah yang telah kami kirim undangan mengaku tidak ada atau tidak menerima undangan diskusi dari kami. Entah kemana undangan itu, saya pun heran karena sabagian undangan saya sendiri yang mengantar. Pun dengan berpesan "Tolong disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, agar beliau memutuskan siapa yang berkompenten untuk datang mewakili pihak sekolah!".

Belum! Saya belum menyerah! Saya menelpon salah dua dari para sekolah tersebut. Saya harus bicara dengan Kepala Sekolah. Terimakasih buat sambutan hangat dari Bapak Adi Waluyo (Kepala Sekolah SMA Muh 1 Yogya) yang dengan cukup adil memberikan nomor telepon guru-guru kesenian. Membiarkan saya menelepon dan mengundang secara langsung. Serta membebaskan para guru tsb untuk datang atau tidak. Tetapi tidak semuanya bisa bersikap bijak. Saya kena seprot salah satu Kepala Sekolah karena sedikit memaksanya. Beliau tetap kekeh bahwa hari sedang libur sekolah ia tidak bisa menugaskan salah satu guru untuk datang diskusi.

Saya bertanya-tanya, bagaimana kiranya nasib undangan-undangan yang telah kami kirim. Pasti sangat kesepian dan sangat tidak berguna (halaaaah!). Saya jadi tidak penasaran nasib pendidikan seni di Indonesia. Dari permasalahan undangan itu saya yakin pendidikan kita pasti memprihatinkan.

Diskusi berjalan lancar walaupun sore itu hujan. Dihadiri Seno Gumira Ajidarma, Kepala Sekolah SMKI, Johan Salim, Dwi Marianto, dan guru SMA Muh 1 serta 15 peserta dan media.

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments




terimakasih teman, dari kalian saya belajar..
alam itu indah dan murah
ayo berikutnya kemana nich??
XOXO Nanda
Share
Tweet
Pin
Share
No comments




"Kalau ada yang bilang Bromo meletus gara-gara kedatangan saya, harap jangan percaya!!!"
XOXO Nanda
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Hai. Namaku Nanda. Anaknya suka cerita lewat tulisan dan suka belajar tentang kehidupan. Terima kasih sudah mampir, ya!

Follow My Instagram

  • Instagram

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • ►  2019 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
  • ►  2018 (16)
    • ►  December (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2013 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2012 (5)
    • ►  June (2)
    • ►  February (3)
  • ▼  2011 (18)
    • ►  November (5)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ▼  January (3)
      • Sedikit catatan dari balik karpet diskusi JAFF #5
      • dieng 2 januari 2011
      • bromo di akhir september 2010
  • ►  2010 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  March (11)
    • ►  January (1)
  • ►  2009 (3)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2008 (1)
    • ►  December (1)

Subscribe To

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose