Bukan Bangsa Pengemis

by - May 09, 2011

Ini kali pertama saya hanya dengan Ayah ke suatu tempat yang jauh.

“Kalau kita beramal, maka rejeki kita juga akan bertambah lho mbak!” kata Ayah setelah menanyakan apakah saya punya receh. Saya memang ada receh tapi malas mencarinya. Lalu Ayah saya berkata seperti itu. Mungkin Ayah saya ingin memberikannya pada para pengamen yang baru saja menyanyi. Lagu yang indah, suara juga lumayan bahkan ada biola yang menurutku menambah sendu saja. Mereka tentu saja masih muda.

Ada hal yang saya pahami baru-baru ini, setelah saya membaca blog milik gadis cerdas asal jogja. Umurnya lebih muda tapi dia berhasil menginspirasi saya. Pemahaman itu tentang bagaimana kita “beramal”. Saya enggan memberikan receh saya kepada pengamen. Saya memilih untuk menggunakan cara lain. Yaitu dengan tidak menawar pedagang. Contoh: di kereta yang saya tumpangi. Banyak pedangang, mereka berjalan, mondar-mandir dengan barang dagangan dipundaknya. Itu berat, bisa dilihat dari keringatnya. Kadang sengaja, saya naik kereta tanpa membawa bekal. Beli saja pada mereka. Bayar dengan harga yang mereka tawarkan. Membukakan rejeki pada mereka itu juga amal.

Memberikan pada yang mengucurkan keringat hingga baju basah.

Saya enggan memberikan receh saya pada pengamen. Karena saya punya skala prioritas. Pada siapa dan dengan cara bagaimana saya berbagi. Saya tidak lagi memberi receh pada pengemis. Dulu saya menyisihkan uang receh saya untuk saya berikan ketika bertemu pengemis. Hingga saya sadar, mereka bertambah banyak. Tanpa sadar saya telah membudayakan mengemis. Sekarang bagi saya pengemis itu adalah orang yang tidak mau bekerja apalagi berusaha. Berbeda dengan para pedagang itu.

Tentu saja saya masih member receh pada pengamen yang suara dan musiknya membuat saya terhibur. Saya juga memberi receh kepada pengemis yang cacat atau manula. Tapi ya itu tadi saya punya skala prioritas.

Tolong luangkan waktu untuk merenungkan hal ini.

With love,
Nanda

You May Also Like

1 comments

  1. jika anak muda bangsa ini spt Nanda, maka bangsa ini akan baik

    ReplyDelete

saran, kritik dan masukan sangat dibutuhkan.