Review Drama Arthdal Chronicles

by - September 03, 2019

Sinopsis Arthdal Chronicles

By Source (WP:NFCC#4), Fair use, https://en.wikipedia.org/w/index.php?curid=61266070

Drama kolosal atau historical biasanya membosankan. Atau justru dangkal. Namun tidak untuk drama korea yang diproduksi oleh TVN ini. Ada warna baru yang coba ditampilkan dan berhasil memikat penontonnya.

Drama ini mengisahkan tentang pria bernama Eun Seom (diperankan oleh Song Joong-Ki) yang terlahir sebagai Igutu. Ibunya menjauhkan Eun Seom dari kota kelahirannya, Arthdal karena di sana seorang Igutu (darah campuran Klan Neanthal dan Klan Saram) dianggap kutukan. Nyawa Eun Seom pun terancam jika ketahuan dia seorang Igutu. Eun Seom kemudian tumbuh bersama dengan Suku Wahan yang bisa dibilang primitif. Cara mereka hidup menyatu dengan alam tanpa mengeksploitasinya. Sistem perdagangan Suku Wahan pun masih menggunakan sistem barter.

Namun nasib membawa Eun Seom ke Arthdal setelah Suku Wahan diserang oleh pasukan Arthdal. Dia mencoba menyelamatkan Tan Ya (Kim Ji-Won), satu-satunya temannya yang juga calon kepala Suku Wahan. Tidak mudah bagi Eun Seom karena pasukan Arthdal yang cukup modern. Ketika Suku Wahan bahkan tidak menggunakan kuda sebagai alat transportasi, masyarakat Arthdal sudah membuat pedang. Mereka bahkan melakukan kegiatan penambangan yang menunjukan betapa modern kehidupan mereka.

Warna baru yang disuguhkan dalam drama ini cukup menarik. Dimana masyarakat modern belum tentu lebih baik dibandingkan mereka yang masih primitif atau ketinggalan dalam modernisasi. Karena masyarakat Arthdal yang sudah modern dan cukup untuk membuat kehidupan mereka lebih baik, justru makin serakah. Mereka ingin menguasai daerah lain belum lagi perebutan kekuasaan antara Ta Gon dengan ayahnya, San Woong.

Tentang perebutan kekuasaan dengan segala intriknya memang banyak diangkat. Baik untuk genre kolosal atau historical atau drama. Namun drama ini menggunakan medium lain yang menampilkan keserakahan masyarakat modern. Sementara masyarakat yang tak tersentuh pemikiran modern justru hidup dengan damai tanpa kekurangan. Gambaran ini seolah menyentil para penontonnya yang menganggap semakin modern berarti semakin baik.

Arthdal Chronicles Seasons 3

Spoiler Alert. Buat yang belum menonton season 1 dan 2 (Arthdal Chronicles eps 1 sampai eps 12) mungkin lebih baik skip bagian ini kalau tidak ingin terkena spoiler.

Konon karena saking seriusnya drama Arthdal Chronical dibuat, tim produksi memutuskan memecahnya menjadi tiga season. Dimana ada jeda satu bulan antara season 1 dan 2 dengan season 3. Sebagai penggemar berat drama satu ini tentu dibuat tidak sabar dengan kisah Eun Seom dan Tan Ya selanjutnya. Apalagi cerita sedang seru-serunya.

https://0.soompi.io/wp-content/uploads/2019/08/30110301/kim-ji-won.jpg

Season dua (Arthdal eps 12) ditutup dengan tarian spirit Tan Ya ketika diminta membuktikan bahwa ia keturunan langsung dari Asa Shin. Masyarakat Arthdal baru akan percaya kalau ia menemukan lonceng bintang yang disembunyikan Asa Shin di Kuil Agung. Tan Ya berhasil menemukannya dan membuat seluruh masyarakat serta petinggi Arthdal bersujud. Meski harus menunggu sebulan tapi kelanjutan nasib Eun Seom dan Tan Ya memang layak dinantikan.

Tampaknya di season tiga, Tan Ya akan menggantikan Asa Ron sebagai pemimpin spiritual Arthdal. Dan perubahan besar pun akan terjadi di Arthdal di bawah kepemimpinan Tan Ya. Namun masih ada Ta Gon (Jang Dong-Gun) pimpinan atau setara raja Arthdal yang pasti akan menghalangi langkahnya. Tugas Tan Ya lainnya tentu saja menemukan Eun Soem.

Arthdal Chronicles plagiat Game of Thrones?


Belakangan banyak juga yang mengaitkan Arthdal Chronicles dengan serial paling fenomenal Amerika, Game of Thrones. Ada beberapa tokoh yang dianggap mirip dengan cerita Game of Thrones seperti Ta Gon dan Taealha. Serta pakaian yang digunakan oleh klan Saram. Karena bukan penggemar GOT dan tidak menontonnya maka sulit untuk menjawab hal tersebut benar plagiat atau tidak. Mungkin kalian memiliki pendapat sendiri tentang kemiripan drama korea satu ini dengan GOT.

You May Also Like

0 comments

saran, kritik dan masukan sangat dibutuhkan.