pilar menyebut dirinya dedek

by - November 15, 2011

Satu moment memilukan sampai saat ini ketika saya bersama dengan pilar. Adalah di suatu kali saya disuruh menjaga pilar. Nanny yang biasa selalu ada di sampingnya belum pulang dari libur lebaran. Walhasil berduaan kita mesra dari pagi sampai siang. Katanya, Oom saya, ayahnya pilar akan pulang jam duabelas. Setelah itu saya ada janji lain yang harus saya tepati. Namun yang  ditunggu-tunggu belum datang. Saya panik. Bahkan sudah jam satu lebih, telepon sudah berdering menanyakan posisi saya.
Oom akhirnya menelepon kalau mau pergi pilar dititipin tetangga. Saya ajak dia ke kamar saya, awalnya sih dengan wajah lugunya ia senang main-main di kabar saya. Raut mukanya berubah ketika melihat saya berganti pakaian. Ia tampak serius memandang saya. Saya pun menatapnya dan berfikir "apa yang dipikirkan ini anak?". Dengan ayah bundanya dia tidak pernah kelayu. Saya menyimpulkan bahwa anak ini belum mengerti dan selama ada teman di sampingnya tak apa orang pergi.
Akhirnya mulut terbuka "Mbak Nanda mau kemana?" katanya. Aduh! batin saya. Bagaimana cara menjelaskannya agar dia mengerti bahwa saya harus pergi tanpa dirinya. "Mbak mau pergi." Lalu saya gendhong keluar ke rumah tetangga. Ketika menuruni tangga dia bilang. "Dedek icut mbak nanda yak?" Nah,loh! Pingin banget ajak kamu sayang tapi ini jauh dan naik angkot begitu kata saya dalam hati. Tidak ada kata yeng keluar dari bibir saya yang bisa saya gunakan untuk menjawab pertanyaannya. Dia mengulang. "Yak?" dan lagi "Dedek icut mbak nanda yak?"
Saya pun membisu sampai depan pagar rumah tetangga. Ibu empunya rumah ini pernah jadi Nannynya barang sebentar saat Nannynya yang sekarang sakit. "Dedek main disini aja ya. Mbak pergi dulu" Dia mengangguk bersandar di tembok rumah tetangga itu. Wajahnya detik itu tidak akan pernah saya lupa. Innocent namun ada kesedihan yang tertutupi rasa pengertian. Tidak akan saya lupa. Sepanjang perjalanan saya hampir menangis...
Saya sangat mencintai kamu, Pilar yang selalu menyebut namanya sendiri dedek..



xoxo Nanda


You May Also Like

0 comments

saran, kritik dan masukan sangat dibutuhkan.