SURAT CINTA #1 : Untuk Matahari

by - February 06, 2012



Ini untuk kamu, yang selalu menempati relung hati saya. Untuk kamu, matahari dalam perjalanan saya mengenal cinta. Menerangi sekaligus mengajari bagaimana mencintai seseorang dengan ketulusan. Saya pun menjadikanmu sebuah sejarah yang akan membentuk jiwa saya saat sekarang dan nanti. Kamu di belakang namun dengan magis membuat bayangan saya jatuh ke depan. Sungguh setiap waktu saya berterima kasih ketika menyadari sosok siluet saya sendiri.

Banyak hal yang menstimulus otak untuk sekedar mengingat kamu penuh menyeluruh. Petikan gitar misalnya. Alunan musikmu yang membuat saya bersenandung diam. Kamulah pemilik mata tertajam yang dapat menembus kulitku. Sosok terhangat yang dapat melelehkan jiwa yang dingin. 

Saya pun tersiksa akan hal itu hingga harus meninggalkan berkas cahaya terang sang matahari. Untuk pertama kalinya, saya patah hati.  Meninggalkanmu berarti hidup di bawah mega tebal yang hitam. Namun dalam nelangsa saya bersyukur, karena pada hujan penghubung langit dan bumi -saya masih bisa berdoa agar kamu selalu bersinar. Walau bukan lagi untuk saya. Pada warna jingga saya bertekuk memohon agar ia memperindah hidupmu. 

Dan bagaimana kabar kamu, Matahari? Cerahkah hari-harimu belakangan ini? Entah kenapa Tuhan enggan mempertemukan kita dalam suatu kejadian yang tanpa sengaja. Agar kita dapat saling berkata jodohlah yang sedang bicara. Tapi ada satu hal yang akan saya ucapkan jika hal tersebut benar-benar terjadi. Bahwa Nanda yang lugu waktu itu telah dapat berbicara cinta. Bahkan merangkai sebuah surat cinta. Buat Mataharinya. 

You May Also Like

0 comments

saran, kritik dan masukan sangat dibutuhkan.