Review Film Pemenang/Nominasi Oscar (Part 2) - The Shape of Water

by - March 23, 2018


The real world never change. Still cruel.

Saya membaca beberapa review tentang film ini setelah menonton. Dan sedikit kaget karena apa yang mereka tangkap jauh berbeda dengan apa yang saya pahami. Namun hal itu justru menunjukan kualitas seorang Guillermo Del Toro sebagai seorang sutradara. Dan tulisan ini tentu saja hasil penangkapan saya.

Elisa, wanita bisu tokoh sentral dalam film ini, seakan representatif dari manusia yang dianggap lemah. Bisa jadi ia biasa saja menjalani hidupnya. Tak memerlukan belas kasian orang lain. Toh dia menikmati hidupnya tanpa banyak mengeluh. Ia bersahabat dengan pelukis tua yang tinggal di sebelah kamarnya. Dan juga wanita sesama janitor yang mampu memahami dan melindunginya. Meski hanya seorang janitor, Elisa mendapatkan tekanan dari pemegang jabatan tertinggi di tempat kerjanya. Ia merasa perlu meremehkan Elisa yang bisu karena ia sendiri mendapatkan tekanan dari orang di atasnya. 


Elisa kemudian jatuh cinta tanpa sengaja. Dengan makhluk aneh yang dibawa dari kawasan Sungai Amazon. Ia terlihat seperti ikan yang menyerupai manusia. Amerika berencana melakukan penelitian tentang makhluk ini. Sama seperti ikan lain dan Elisa, mereka tidak bisa bicara. Tetapi komunikasi keduanya justru terjalin dengan baik. 

Kehebatan Amerika membuat mereka merasa berhak membunuh makhluk ini untuk dijadikan bahan penelitian. Elisa tak tinggal diam. Elisa yang lemah, Elisa yang hanya seorang janitor berusaha menyelamatkannya. Menembus penjagaan ketat, hanya dengan bantuan pelukis tua yang gagal melawan modernisasi foto. Tanpa sengaja, ia juga mendapatkan bantuan dari mata-mata Soviet yang ironisnya digambarkan lebih memiliki hati daripada Pejabat Amerika.


Apa yang ingin disampaikan film yang berhasil membawa pulang Piala Oscar sebagai film terbaik ini, membuat saya terhenyak. Menyadari bahwa dunia tidak pernah benar-benar berubah. Film ini mengambil setting sekitar tahun 1960. Meski sekarang sudah beralih ke dunia yang jauh lebih modern, namun manusianya tetap sama. Kejam dan egois. 








You May Also Like

0 comments

saran, kritik dan masukan sangat dibutuhkan.